Saturday, June 6, 2009

Cangkir Yang Cantik



Sepasang kakek dan nenek pergi belanja disebuah took souvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat cangkir itu,” kata si nenek kepada suaminya. “kau benar, inilah canngkir tercantik yang pernah aku lihat,” ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara “ Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemuadian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop! Stop! Aku berteriak. Tetapi orang itu berkata “belum !” lalu ia mulai menyodok dan menijuku berulang-ulang. Stop! Stop! Teriaku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan Lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas! Panas! Teriakku dengan keras. Stop! Cukup! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata “belum!”.

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop! Stop! Aku berteriak.

Wanita itu berkata “belum!” lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong! Hentikan penyiksaan ini! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarkau. Setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hamper tidak percaya, karena dihadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

Renungan :

Seperti inilah Alloh membentuk kita. Pada saat Alloh membentuk kita, tidaklah menyenangkan. Sakit, penuh, penderitaan dan banyak air mata. Tetapi inilahsatu-satunya cara bagi-Nya untuk mengubah kita suupaya menjadi cantik dan memancarkan kemualiaan-Nya.

“Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai percobaan, sebab anada tahu bahwa ujian terhadap kita menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya anda menjadi sempurna dan utuh dan tak kekuarangan suatu apapun.

Apabila kita sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati karena Dia sedang membentuk kita. Bentukan-bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua prose situ selesai. Anda akan melihat betapa cantiknya Alloh membentuk kita.



(source from internet)

No comments:

Post a Comment

Isi dengan kata-kata yang baik ya...