Sunday, May 17, 2009

SCRAPER

Scraper adalah alat berat yang berfungsi untuk mengeruk, mengangkut dan menabur tanah hasil pengerukan secara berlapis. Scraper dapat digunakan sebagai alat pengangkutan untuk jarak yang relative jauh (2000 m) pada tanah datar dengan pengerak roda ban.
Pemilihan scraper untuk pekerjaan ini tergantung pada :
1). Karakteristik material yang dioperasikan
2). Panjng jarak tempuh
3). Kondisi jalan
4). Alat Bantu yang diperlukan

Scraper digolongkan berdasarkan tipenya, scraper yang ditarik (tower scraper), scraper bermotor (motorized scraper), dan scraper yang mengisi sendiri (self loading scaper). Towed scraper umumnya ditarik crawler traktor dengan kekuatan mesin 300 hp atau lebih. Scraper jenis ini dapat menampung material 8 – 30 m3.

A. Pengoperasian Scraper
Scraper terdiri dari beberapa bagian antara lain bowl, apron, dan tail gate. Bowl adalah bak penampung muatan terletak diantara ban belakang. Bagian depan bowl dapat digerakan kebawah untuk operasi pengerukan dan pembongkaran muatan. Pada bagian sisi depan bowl berkisar antara 3 sampai 38 m3
Apron adalah dinding bowl bagian depan yang dapat diangkat pada saat pengerukan dan pembongkaran. Apron dapat menutup kembali pada saat pengangkutan material. Beberapa model scraper memiliki apron yang dapat mengangkut material sepertiga dari material di bowl.
Tail gate atau ejector merupakan dinding belakang bowl. Pada saat pemuatan dan pengangkutan material dinding ini tidak bergerak. Namun pada saat pembongkaran muatan ejector bergerak maju untuk mendorong material keluar dari bowl.

Pengoperasian dengan alat Bantu dilakukan dengan dua cara :
1). Push-loaded. Alat Bantu dipakai hanya pada saat pengerukan dan pengisian.
2). Push pull. Dua buah scraper dioperasikan dengan cara ini keduanya saling membantu didalam pengerukan. Scraper yang dibelakang mendorong scraper didepannya pada saat pengerukan dan scraper didepannya menarik scraper yang dibelakang pada saat pengerukan.

B. Produktivitas Scraper
Produktivitas sraper tergantung pada jenis material, tenaga untuk mengangkut, kondisi jalan, kecepatan lat, efisiensi alat. Volume material yang akan dipindahkan akan mempengaruhi kapasitas scraper yang dipilih. Sedangkan jumlah pengangkutan per jam tergantung pada waktu siklus scraper.
Waktu siklus merupan penjumlahan dari waktu muat (LT), waktu pengangkutan (HT), waktu pembongkaran muatan (DT), waktu kembali (RT), dan waktu antri (ST). selain itu ada waktu berputar atau turning time (TT) dan waktu percepatan, perlambatan dan pengereman atau accelerating, decelerating and braking time (ADBT). Karena LT, DT, ST, TT dan ADBT konsisten maka waktu-waktu tersebut dikategorikan sebagai waktu tetap (FT) lihat table 1. sehingga rumus yang dipakai adalah

FT = LT + DT + ST + TT + ADBT

Tabel 1. Nilai FT (menit)

Keterangan :

1 = kondisi baik
2 = kondisi sedang
3 = kondisi buruk

C. Pusher (Alat Pendorong)
Pemakaian alat Bantu atau pusher pada scraper didalam operasinya dapat menaikan produktivitas alat. Waktu siklus pusher adalah waktu yang dibutuhkan untuk memuat material kedalam scraper ditambah waktu yang dibutuhkan pusher untuk bergerak dari satu scraper ke scraper yang lain. Waktu siklus (dalam menit) dicari dengan menggunakan rumus :

CTp = 140% x LTs + 0,25

Jumlah scraper yang dapat dibantu oleh sebuah pusher adalah :

N = CTs/CTp

D. Peningkatan Produktivitas Scraper
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi scraper didalam operasinya antara lain :
1. Pertama dengan menggemburkan tanah yang akan dimuat ke dalam bowl. Dengan demikian waktu muat akan berkurang. Kedalaman penetrasi dari riper harus lebih besar dari kedalaman penetrasi cutting edge.
2. Dengan membasahi tanah yang akan diangkut. Dilakukan sebelum dimuat ke dalam bowl
3. Memuat material pada kondisi menurun juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produksi scraper.

No comments:

Post a Comment

Isi dengan kata-kata yang baik ya...